BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam hal pengajaran,
metode mengajar itu sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pendidik, karena
dengan metode yang efektif dan tepat maka mata pelajaran yang akan disampaikan
itu akan berjalan dengan lancar. Selain itu kelancaran materi ajar tergantung
pada bagaimana seorang pendidik menerapkan materinya kepada anak didik serta
bagaimana model/ cara memahamkan materi tersebut. Kebanyakan saat pelajaran akan
dimulai dari sebagian anak didik ada yang tidak serius, gaduh, ada yang
bermain-main dan lain sebagainya. Kadang pada waktu guru datang mengucapkan
salam, maka anak didik menjawab dengan bermacam-macam, tetapi jelas di sini
menunjukkan tidak adanya suasana belajar yang sungguh-sungguh.
Metode pengajaran dalam
pendidikan agama Islam perlu mencakup pembinaan psikomotor, kognitif, afektif
dan ketrampilan. Namun dalam bagian afektif inilah yang paling rumit dan sering
dikeluhkan oleh para pendidik khususnya materi agama, karena menyangkut
pembinaan rasa aman, dan rasa beragama.
Berlatar belakang
masalah tersebut di atas, maka makalah ini penulis memberi judul “ Metode Pengajaran Dalam Pendidikan Agama
Islam”
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah
dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja metode yang
cocok digunakan untuk menyampaikan materi terutama materi dalam pengajaran
pendidikan agama Islam?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui :metode-metode yang cocok
digunakan untuk menyampaikan materi terutama materi dalam pengajaran pendidikan
agama Islam agar lebih luwes dalam menyampaikan materi ajarnya. Dan untuk anak
didik agar mudah memahami materi yang diajarkan oleh pendidiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Metode Dalam Pengajaran Agama
Islam.
1. Metode Mutual Education
Adalah suatu metode mendidik secara kelompok seperti
yang dicontohkan oleh Nabi SAW, misalnya praktek sholat berjama’ah.
2. Metode Pendidikan Dengan Cara Instruksional
Adalah mengajarkan tentang ciri-ciri orang yang
beriman dalam bersikap dan bertingkah laku agar mereka dapat mengetahui
bagaimana seharusnya mereka bersikap dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Metode Bercerita
Adalah mengisahkan peristiwa atau sejarah hidup
manusia masa lampau yang menyangkut ketaatan dan kemungkarannya dalam hidup
terhadap perintah Tuhan yang dibawakan oleh Nabi SAW yang hadir ditengah-tengah
mereka.
4. Metode Bimbingan Dan Penyuluhan
Adalah dimana manusia akan mampu mengatasi segala
bentuk kesulitan hidup yang dihadapi atas dasar iman dan taqwanya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Metode Pemberian, Contoh, Atau Teladan
Dimana Allah menunjukkan contoh keteladan dari
kehidupan Nabi Muhammad SAW yang mengandung nilai paedagogis bagi manusia.
Selain itu anak didik cenderung meneladani pendidiknya dan secara paedagogis
anak memang senang meniru baik itu yang baik maupun yang buruk.
6. Metode Diskusi
Metode ini juga diperhatikan oleh al-qur’an dalam
mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan
sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah.
7. Metode Tanya Jawab
Metode ini merupakan metode paling tua dalam
pendidikan dan pengajaran disamping metode khutbah.
8. Metode Imstal/Perumpamaan
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
kekuasaan Tuhan dalam menciptakan hal-hal yang haq dan yang bathil. Contoh
perumpamaan: “orang-orang yang berlindung kepada selain Allah SWT adalah
seperti laba-laba yang membuat rumah”. Padahal rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba.
9. Metode Targhib Dan Tarhib
Targhib adalah janji terhadap
kesenangan dan kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Sedangkan tarhib
adalah ancaman karena dosa yang dilakukan. Hal ini tidak sama dengan metode
ganjaran dan hukuman, adapun perbedaannya adalah:
No
|
Targhib dan Tarhib
|
Ganjaran dan hukuman
|
1
|
Lebih teguh
|
Bersandar pada dunia
|
2
|
Mengandung aspek iman
|
Tidak mengandung aspek iman
|
3
|
Secara operasional mudah dilaksanakan
|
Harus ditemukan sendiri oleh guru
|
4
|
Lebih universal, karena bagi siapa dan
kapan saja
|
Disesuaikan orang dan tempat tertentu
|
5
|
Lebih lemah kedudukannya.
|
Lebih nyata
|
10. Metode Taubat Dan Ampunan
Cara membangkitkan jiwa dari rasa frustasi
kepada kesegaran hidup dan optimisme dalam belajar seseorang, dengan memberikan
kesempatan bertaubat dari kesalahan/kekeliruan yang telah lampau yang diikuti
dengan pengampunan atas dosa dan kesalahan. Dengan cara ini orang akan
mengalami katarisasi (pembersihan batin) sehingga
memungkinkan timbulnya sikap dan perasaan mampu untuk berbuat yang lebih baik
dan diiringi dengan sikap optimisme dan harapan hidup dimasa depan.[1]
Selain itu menurut Al-Nahlawi ada beberapa metode dalam
pendidikan agama Islam yaitu:
1. Metode Hiwar (Percakapan) Qur’ani Dan Nabawi
Adalah percakapan yang
dilakukan secara silih berganti antara dua aspek atau lebih mengenai suatu
topik dan sengaja diarahkan pada satu tujuan yang dikehendaki oleh seorang
pendidik.
Dampak bagi pembicara
dan pendengar adalah:
a. Dialog itu berlangsung
secara dinamis karena kedua pihak terlibat langsung dalam pembicaraan sehingga
keduanya tidak bosan.
b. Pendengar tertarik untuk
mengikuti terus pembicaraan itu karena ingin tahu kesimpulannya.
c. Dapat membangkitkan perasaan
dan menimbulkan kesan dalam jiwa yang membantu mengarahkan seseorang menemukan
sendiri kesimpulannya.
d. Jika dilakukan dengan
baik, maka akan mempengaruhi akhlak orang lain.
Macam-macam hiwar:
a. Hiwar kitabi adalah dialog antara Tuhan dengan hambanya.
b. Hiwar washfi
c. Hiwar qishashi adalah dialog tentang sesuatu melalui kisah
d. Hiwar nabawi adalah dialog yang digunakan Nabi SAW
dalam mendidik sahabat-sahabatnya.
e. Hiwar jadali bertujuan mendidik orang menegakkan kebenaran dengan menggunakan hujjah
yang kuat, dengan alasan yang kuat mendidik orang menolak kebathilan karena
pikiran itu rendah dan mendidik orang menggunakan pikiran yang sehat.
2. Metode kisah Qur’ani dan Nabawi
Kisah Qur’ani bertujuan:
a. Mengungkapkan kemantapan
wahyu dan risalah.
b. Menjelaskan bahwa
keseluruhan agama itu datangnya dari Allah SWT.
c. Menjelaskan bahwa Allah menolong dan
mencintai Rasul-Nya, dan kaum mukmin adalah umat yang satu dan Alllah adalah
Tuhan bagi mereka.
d. Menguatkan keimanan kaum
muslimin dan menghibur mereka dari musibah yang menimpa.
e. Mengingatkan bahwa musuh
orang mukmin adalah setan.
Kisah Nabawi menjelaskan tentang pentingnya keikhlasan dalam beramal, menganjurkan
bersedekah, dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Kedua kisah ini dapat menyentuh
hati manusia karena kisah itu menampilkan tokoh dalam konteksnya yang
menyeluruh, sehingga pebdengar dan pembaca ikut menghayati dan merasakan isi
kisah tersebut.
3. Metode Pembiasaan/
Pengalaman
Inti pembiasaan
adalah pengulangan. Sesuatu jika dilakukan dengan berulang ulang maka akan
menjadi kebiasaan baik itu hal yang buruk maupun yang baik. Hal ini bisa
dimulai sejak dini untuk pembentukan manusia dewasa. Orang yang terbiasa dapat
mengalahkan orang yang lebih mengetahui tetapi kurang terbiasa, hal ini sering
digunakan dalam materi hafalan.
4. Metode ‘Ibrah Dan Mau’izah
‘Ibrah adalah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia
kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar
dan menyebabkan hati itu mengakui. Dengan metode ini diharapkan anak didik mau
membaca kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan mengambil pelajaran dari-Nya.
Mau’izah adalah nasihat dengan cara menyentuh kalbu. Hal ini memiliki dua makna
yang pertama nasihat dan yang
kedua peringatan. Nasihat itu
harus ikhlas dan disampaikan secara berulang-ulang karena akan timbul kesan
dari pendengar bahwa orang yang menasehati itu memang mempunyai keprihatinan
yang dalam terhadap nasib pendengarnya.
5. Metode Pemberian Telada/Contoh
6. Metode Amtsal/Perumpamaan
7. Metode Targhib (Senang) Dan Tarhib (Takut).[2]
Sedangkan menurut
Al-Syaibani adalah:
1. Metode Induksi
2. Metode Perbandingan
3. Metode Kuliah
4. Metode Halaqoh
5. Metode Riwayat
6. Metode Mendengar
7. Metode Membaca
8. Metode Imla’
9. Metode Hafalan
10. Metode Pemahaman
11. Metode Pariwisata.[3]
Menurut bukunya Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya ada beberapa metode diantaranya adalah:
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Demonstrasi Dan
Eksperimen
5. Metode Resitasi/Tugas
6. Metode Kerja Kelompok
7. Metode Karya Wisata
8. Metode Drill
9. Metode Sistem Beregu,[4] selain itu ada juga
1. Metode proyek
Adalah cara mengajar
yang dilakukan dengan menggabungkan bahan pelajaran dengan aspek-aspek
kehidupan masyarakat sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kesatuan yang
dapat memenuhi prinsip-prinsip didaktik. [5]
2. Metode problem solving
Adalah cara mengajar
yang dilakukan dengan jalan melatih para murid menghadapi berbagai masalah
untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama.[6] Adapun model pemecahan masalah
yang ditawarkan oleh John Dewey adalah:
1. Merumuskan masalah
2. Menelaah masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
5. Pembuktian hipotesis
6. Menetukan pilihan penyelesaian
Sedangkan menurut David
Johnson dan Johnson adalah:
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendiagnosis masalah
3. Merumuskan alternatif strategi
4. Menentukan dan menerapkan strategi
5. Mengevaluasi keberhasilan strategi. [7]
3. Metode Pepujian
4. Metode Wirid[8]
5. Metode Sorogan yaitu belajar membaca Al-Qur’an yang
diawasi oleh guru.
6. Metode Bandongan yaitu belajar mengaji yang bersifat
kolektif yaitu satu guru dengan murid lebih dari satu/jumlahnya banyak.
7. Mudzakaroh yaitu seorang guru yang menyampaikan
suatu problem kepada santri dan didiskusikan bersama.
No comments:
Post a Comment